Gue lupa kalau ada thread ini
Btw, kemaren gue abis ngobrol sama temen2 gue soal Gay dan Agama, you know it's never going to end well but we tried, lol. Dan yang paling 'berkesan' buat gue adalah obrolan kami ga ada satupun yang
istilahnya mencaci agama. Karena ya gimanapun kami juga masih percaya sama Tuhan. Tapi masih berkesimpulan bahwa
mungkin ilmu manusia yang belum bijak, belum tinggi untuk mengerti bahwa sebagai makhluk Tuhan, kami tidak harus menjadi
normal. Sampai salah satu teman bilang ke gue, kalau misalnya dia ada kesempatan bermimpi bertemu Rasulullah, dia cm pengen nanya, apakah bener Tuhan benci sama kita yang begini? Kenapa harus dilahirkan begini kalau akhirnya bakal dibenci sama Penciptanya sendiri?
Jadi dilema-nya, kita jg gak bisa mengubah kepercayaan begitu saja krn keimanan kan ga bs dibolak-balikkan gitu aja, di lain sisi kita juga masih berpikir, apakah benar Tuhan membenci kita, atau manusia yang dengan ego ke'normal'annya membuat seakan2 Tuhan membenci kita?
Sorry for the essay, gurl. Hv fun